Senin, 25 November 2013

BAB 3 HIDUP SEDERHANA



Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan". Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis adalah seorang asketik. Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya, misalnya demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres.
Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.
Hisup Sederana berarti bersahaja, tidak belebih-lebihan, tidak boros, tidak berfoya-foya, hidup yang berkecukupan, hidup yang wajar, dan hidup esuai kebutuhan. Hidup sederhana didasari oleh suatu sikap mental yang rendah hati, sosial, dan tidak sombong.
Banyak manfaat apabila kita hidup sederhana yaitu:
  1. Bagi diri sendiri: berarti kita telah mampu menyesuaikan pendapatan dengan kemampuan kita, terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.
  2. Bagi masyarakat: dapat menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat meresahkan semangat kegotongroyongan dan kebersamaan.
  3. Bagi bangsa dan negara: dengan sikap sederhana, dengan kelebihan materinya dapat ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga dapat digunakan pembiayaan pembangunan negara.
Dalam kehidupan sehari-haripun kita perlu meningkatkan pola hidup sederhana bukan berarti hidup yang mengesampingkan harta benda atau materi, melainkan hidup yang mengutamakan hal-hal yang perlu dan bermanfaat agar tidak terjadi kesenjangan sosial.

Contoh meningkatkan pola hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari :
  1. Di lingkungan keluarga:
    • dalam merayakan ulang tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihlebihan;
    • dalam membelanjakan uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan; dan
    • menyelenggarakan hajat perkawinan secara tidak berlebih-lebihan sesuai dengan kemampuan.
  2. Di lingkungan sekolah:
    • memakai pakaian seragam yang sesuai dengan peraturan;
    • tidak memakai perhiasan yang berlebihan; dan
    • menyelenggarakan upacara bendera secara khidmat.
  3. Di lingkungan masyarakat:
    • tidak pamer kekayaan;
    • berpakaian hasil produksi dalam negeri;
    • mengisi perabotan rumah dengan barang produksi dalam negeri; dan
    • menyelenggarakan pesta ulang tahun secara sederhana dan sebagainya
Ciri dan Pola Hidup Sederhana:
o   Gemar menabung
Kesadaran menabung harus ditanamkan kepada segenap anggota masyarakat, baik muda maupun tua. Bahkan anak-anak pun dapat dilatih menabung melalui sekolah. Dengan menabung diperoleh faedah ganda tabungan dapat menjadi modal pembangunan sebab uang yang ditabung di bank bisa di pinjam.
Para pengusaha dalam memperluas lapangan usaha. Selain itu, menabung dapat menumbuhkan kebiasaan hidup sederhana
o   Memelihara Lingkungan hidup
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia sebagai makhluk lainnya, oleh karena itu, masih harus berupaya memperhatikan kepentingan makhluk lain, misalnya memelihara tanah dan air, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, melindungi Marga Satwa, Mengadakan Penghijauan, dan menjaga kelestarian sumber-sumber alam.
Nilai Moral dan Isi Pesan Pola Hidup Sederhana
o   Hemat
Sikap Hemat/Hidup hemat adalah sikap hidup yang berorientasi kepada hari esok yang lebih cerah dan suka menabung. Hemat berarti tidak suka boros/berfoya-foya. Untuk kesenangan sediri dan hanya berpedoman semua untuk hari ini. Hemat termasuk kesadaran memelihara lingkungan hidup agar kita dapat sehat demi kehidupan manusia dan terjamin terpeliharanya sumber alam untuk kehidupan anak cucu yang akan datang.
o   Cermat dan Teliti
Sikap hidup cermat dan teliti dalam belajar dan bekerja/berbicara dan selalu memperhitungkan hasil dan akibat dari perkataan maupun perbuatan.
Untuk menuju pola hidup modern diperlukan sikap antara lain:
o   Tidak pasrah kepada nasib dan keadaan alam
o   Ingin tau hukum-hukum alam dan sosial
o   Tidak lekas puas diri tetapi justru terangsang untuk berusaha lebih keras, berjiwa maju, ingin terus menyempurnakan keadaan sosial, alat produksi dan cara kerja.


Daftar Pustaka:
                http://id.wikipedia.org/wiki/Hidup_sederhana Diakses tanggal 23 November 2013
                http://www.menu.sman3-kag.sch.id/onnet/onnet4/content/ppkn3.htm Diakses tanggal 23 November 2013
               

6 komentar: